Seorang bapak, tua umur 74 tahun kutemui hari Senin yg lalu (4/1/2010) saat dia bekerja di tetangga: jadi tukang batu! Gila, seusia itu masih sanggup bekerja keras?
Dia mengaku, baru saja REUNI keluarga, dan menemukan 2500 anggota keluarga besarnya! Luar biasa! Amazing! Ternyata memang harus ada yang mencatat hal-hal itu!
Selasa, 05 Januari 2010
Usia 74 tahun masih bekerja
Kolektor Tanaman
Selasa malam (5/1/2010) saya naik angkot, dan ketemu bapak ini. Waktu itu sudah malam, sekitar pukul 20.00 tapi dia turun dari bemo dan cari koran. Ini membuka pembicaraan saya, menanyakan mengapa dia koq beli koran padahal sudah malam? Khan terlambat?
Ternyata itu adalah salah satu 'cara refreshing' dari kepenatan kerja sehari-hari. Selanjutnya kami berbincang, dan ternyata dia memiliki hobi yg sama dengan saya : sering menghabiskan waktu di pasar buku LOAK, untuk mencari buku-buku kuno.
Hobi lainnya : memelihara (dan hunting) tanaman!
Ternyata itu adalah salah satu 'cara refreshing' dari kepenatan kerja sehari-hari. Selanjutnya kami berbincang, dan ternyata dia memiliki hobi yg sama dengan saya : sering menghabiskan waktu di pasar buku LOAK, untuk mencari buku-buku kuno.
Hobi lainnya : memelihara (dan hunting) tanaman!
Jumat, 25 Desember 2009
Berjuang memenuhi janji
Seorang bapak berdialog denganku tentang perjalanan hidupnya, dalam bis antar kota yang mengantarku ke Surabaya, dari kota Blitar, hari ini. Kondisi istrinya yang sakit dan ibu mertuanya yang sakit, seakan membuat dia 'terjepit' di antara 2 pilihan.
Meneruskan merawat mereka atau dengan gampang meninggalkan mereka? Ternyata Bapak ini masih ingat dan mengatakan bahwa : "Istriku adalah PILIHANKU sendiri, jadi resiko yang kutanggung harus tetap kujalani!".
Saya doakan, semoga istrinya cepat sembuh dan keluarga itu dikaruniai apa yang mereka idam-idamkan semenjak menikah tahun 1993 silam!
Meneruskan merawat mereka atau dengan gampang meninggalkan mereka? Ternyata Bapak ini masih ingat dan mengatakan bahwa : "Istriku adalah PILIHANKU sendiri, jadi resiko yang kutanggung harus tetap kujalani!".
Saya doakan, semoga istrinya cepat sembuh dan keluarga itu dikaruniai apa yang mereka idam-idamkan semenjak menikah tahun 1993 silam!
Sabtu, 13 September 2008
Belajar menerima orang lain.
Tetanggaku mengaku belajar dari aku (yang juga masih belajar dari Tuhan lewat kebaktian2 di gereja) : "Saya ingin seperti pak Yos, BISA MENERIMA ORANG LAIN... dan MENIKMATI HIDUP APA ADANYA."
Senin, 04 Agustus 2008
Konsep hidup : Bekerja kepada sang Pencipta.
Pagi ini, dalam perjalanan ke kantor, seorang penumpang menanyakan kepadaku bagaimana menuju alamat yang dicarinya, sebuah toserba di jl. May. Jend Sungkono. Setelah kujawab bahwa dia harus turun di terminal JOYOBOYO, kemudian oper mikrolet / bemo jurusan jalan yang ditujunya.
Sekedar basa-basi aku tanya apakah ada urusan "bisni", dan obrolanpun dilanjutkan.
Ada satu konsep hidup yang mengejutkan kuterim dari Bapak tersebut. Coba check hal ini :
1. Dia tidak bekerja selama hampir 6 tahun, padahal 3 anaknya kuliah dan sekolah. Istrinya juga tidak bekerja.
2. Menggantungkan hidup hanya kepada YANG MAHA KUASA, yang jauh lebih berkuasa dari para pemimpin (atau boss) di dunia ini.
3. Berkeyakinan bahwa TUHAN SANG PENCIPTA akan memberikan rejeki / penghidupan sesuai dengan "beban hidup" yang dipunyainya : seorang istri dan 3 orang anak. Toh, ternyata mereka ber 5 bisa makan dan hidup?
4. Kadang menerima "tugas" untuk mengajar dari teman2nya, dan itulah yang digunakan untuk hidup.
Ada beberapa yang bisa kuterima, walau dia pernah dianggap "GILA" oleh teman-temannya sewaktu meninggalkan pekerjaannya 6 tahun yang lalu.
Well?
Sekedar basa-basi aku tanya apakah ada urusan "bisni", dan obrolanpun dilanjutkan.
Ada satu konsep hidup yang mengejutkan kuterim dari Bapak tersebut. Coba check hal ini :
1. Dia tidak bekerja selama hampir 6 tahun, padahal 3 anaknya kuliah dan sekolah. Istrinya juga tidak bekerja.
2. Menggantungkan hidup hanya kepada YANG MAHA KUASA, yang jauh lebih berkuasa dari para pemimpin (atau boss) di dunia ini.
3. Berkeyakinan bahwa TUHAN SANG PENCIPTA akan memberikan rejeki / penghidupan sesuai dengan "beban hidup" yang dipunyainya : seorang istri dan 3 orang anak. Toh, ternyata mereka ber 5 bisa makan dan hidup?
4. Kadang menerima "tugas" untuk mengajar dari teman2nya, dan itulah yang digunakan untuk hidup.
Ada beberapa yang bisa kuterima, walau dia pernah dianggap "GILA" oleh teman-temannya sewaktu meninggalkan pekerjaannya 6 tahun yang lalu.
Well?
Langganan:
Postingan (Atom)